5 Alasan Hancurnya Warnet
Penyebab Warnet ( warung internet ) hancur/ bangkrut
Era globalisasi, era dimana tidak ada batasan antara Negara
yang satu dengan Negara yang lain. Sungguh benar-benar keajaiban dibandingkan
dengan jaman dulu yang mana masih menggunakan burung sebagai alat komunikasi.
Dewasa kini, komunikasi menggunakan internet menjadi salah satu cara yang
paling popular dan paling diminati oleh masyarakat dunia. Baik dari rakyat yang
memiliki harta lebih ataupun rakyat yang tidak memiliki banyak harta.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju internet yang
semula hanya bisa dipakai oleh kaum elite. Sekarang bisa dipakai oleh kaum yang
terbawah. Hal ini disebabkan biaya yang digunakan oleh pengguna semakin lama
semakin berkurang. Hal ini membuat masyarakat mencoba untuk membuat warnet yang
amat diminati oleh masyarakat kini. Disamping bisa menghasilkan hasil yang
melimpah dan kepuasan batin, ternyata warnet juga memiliki kekurangan dan tidak
sedikit warnet yang bangkrut karena beberapa hal.
Berikut akan saya paparkan beberapa penyebab warnet menjadi
bangkrut berdasarkan observasi saya selaku menjadi konsumen warnet yang setia J :
1.
Penurunan kecepatan warnet alias lemod. Lemot
menjadi hal yang paling dibenci oleh konsumen. Entah kenapa, padahal bayarnya
ya murah namun mereka sangat protes sekali. Kalo menurut saya, bukan biayanya
yang mahal tapi waktunya lah yang mahal karena Orang cenderung malas untuk
menunggu. Pasti tiap orang mempunyai aktifitas lain. Nah kalo kewarnet untuk
buang-buang waktu karena lemod, jadi panas juga kan??
2.
Penjaga warnet yang galak, jutek, cuek dan
non-fasionable. Sapa juga coba yang mau berdekatan dengan orang yang tidak
layak untuk didekati, mendingan cari warnet yang penjaganya ramah, sabar dan
fasionable. Yang saya maksud “ fasionable” bukanlah cantik atau ganteng tapi
enak dipandang. Artinya semua orang bisa fasionable, meski memiliki kekurangan
3.
Adanya intimidasi atau penggurangan kualitas
dari warnet. Hal ini jarang sekali diketahui oleh pelanggan, namun jika
diadakan observasi, tidak sedikit pengurus warnet yang menggurangi kualitas
dari warnetnya agar mendapatkan laba yang lebih banyak dari sebelumnya. Namun
na’asnya, hal ini akan membuat warnet semakin sepi dan bangkrut
4.
Adanya kenaikan tarif dari tarif standart yang
biasa dipakai. Tiap pemilik warnet memiliki alasan tersendiri untuk menaikan
tarif warnetnya, namun apapun alasannya pelanggan tidak akan mau tau dan pasti
akan mencari warnet yang lebih murah dan tidak kalah kualitasnya dengan warnet
yang sedang naik ini.
5.
Adanya dominasi pelanggan yang berbentuk grup
sehingga terlihat seakan-akan menjadi pengguasa warnet tersebut. Contohkan
saya, anak-anak brandal yang memiliki kumpulan seperti geng motor sering bermain di sebuah warnet yang mereka sukai.
Kemudian mereka bikin onar dengan mulut kotor mereka. Orang mana yang tidak
terganggu dengan kata-kata mutiara hitam yang dilontarkan di telinganya? Pasti
semua orang akan malas untuk kewarnet yang tidak aman itu dan mencari warnet
yang lebih tenang dan nyaman.
Itulah beberapa factor yang saya (nur kurosaki) dapat dari
observasi saya di beberapa warnet yang ada dilamongan. Untuk warnet-warnet
professional seperti yang di Surabaya atau kota-kota besar yang lain, akan
memiliki faktor yang berbeda juga sih. Tapi apapun masalahnya asal dihadapi
dengan usaha tanpa menyerah pasti ada jalan.
Komentar
Posting Komentar