FENOMENA Penurunan kualitas manusia dekade kelahiran 1991 keatas (1991,92,93,94,95,96,97)
FENOMENA Penurunan kualitas manusia dekade kelahiran 1991
keatas (1991,92,93,94,95,96,97)
Entah ada apa dengan pemuda sekarang, entah bagaimana
tanggung jawab yang diberikan kepada pemuda keliharin dekade 1991 keatas
menjadi luntur dan tidak tegar seperti pemuda-pemuda yang dulu. Seperti ada
sebuah kekuatan mistik yang membuat kemampuan kepemimpinan mereka menjadi
semakin menurut disetiap tahunnya. Percaya atau tidak, inilah yang terjadi.
Saya mendapatkan kesimpulan seperti ini berdasarkan observasi yang saya buat
yang melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak yang saya libatkan disini tidak akan
saya paparkan karena mereka juga tidak sadar kalau saya memang mengobservasi
mereka sejak dari awal.
Cobalah kita tenggok ke pemuda yang sekarang menjalani
masa-masa SMP mereka. Cobalah bandingkan cara keorganisasian OSIS pada tahun
anda dengan tahun mereka kini. Pasti banyak sekali perbedaaan yang mencolok
bukan? Khususnya pada kedewasaan para pelajar ini. Satu hal yang paling saya
temukan dan paling bertanggung jawab dari perbedaan ini adalah “ KERAS KEPALA
“. Sifat keras kepala yang tumbuh dari siswa SMP kini, semakin besar
dibandingkan tahun-tahun yang sebelumnya. Mereka lebih mengikuti naluri pikiran
mereka yang tidak terkontrol, ketimbang mengikuti arahan orang tua mereka.
APAKAH yang terjadi? Mungkin anda baru bertanya-tanya kini. Hal ini disebabkan
oleh teknologi yang tidak bisa dikontrol oleh para pemuda SMP kini. Mereka
memiliki obsesi yang amat tinggi tanpa melihat kebawah. Mereka dibutakan oleh teknologi
yang seharusnya mereka kuasai. Tubuh mereka lebih pendek dibandingkan dengan
anak-anak yang lahir sebelum mereka. Haruskah pemuda masa depan menjadi
kerdil-kerdil untuk menghentikan fenomena ini?
Sekarang mari kita tengok ke pemuda 2012 yang sedang
menjalani masa SMAnya. Iya tidak ada perubahan yang tampak jika kita melihat
dari fisiknya saja, namun jika diamati lebih dalam lagi, kita akan mengetahui
perubahan pesat yang selalu menurun ditiap tahun kelahiran. Perubahan itu
adalah perubahan “MORAL”. Dewasa kini, sifat remaja SMA cenderung mengarah ke
tokoh-tokoh sinetron televisi yang sesungguhnya tidak patut untuk ditiru. Namun
apa boleh buat, hal inilah yang sedang terjadi. Gaya bergaul yang semakin
bebas, gaya pacaran yang tidak karuhan, gaya baju yang makin buta, dan gaya
hidup yang melejit menjadi tren masa kini bagi para remaja SMA. Saya mengamati
beberapa remaja SMA eh ternyata mereka beda banget dengan remaja SMA tahun saya
dulu. Pakaian mereka menjadi semakin mencolok sekali, aurat menjadi tontonan
yang gratis. Jiwa kepemimpinan remaja SMA pun semakin berkurang dari tahun ke
tahun, hal ini disebabkan penurunan-penurunan yang telah saya paparkan diatas.
Manusia kelahiran dekade 1992 sepertinya juga mengalami
masalah di jenjang setelah SMA yaitu dunia masyarakat atau dunia kampus bagi
yang melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas. Tidak heran, dengan adanya
pengurangan-pengurangan di jenjang SMP dan SMA menjadi faktor yang amat
bertanggung jawab dalam penurunan kulitas di dunia masyarakat/kampus. Berikut adalah
beberapa penurunan-penurunan yang terjadi pada remaja setelah lulus SMA :
1 . remaja cenderung menggantungkan diri kepada teman, tanpa
mengetahui usahanya sendiri dan tanpa memperhatikan temannya. “ apakah teman
anda menerima gantungan dari anda?”
2 . lebih percaya pada orang lain ketimbang percaya pada
diri sendiri. Ini adalah dampak dari “mencontek”, semisal seperti ini : teman
anda meminta anda untuk mencoba rokok agar tidak stres, anda pun ikut teman
yang merokok anda karena anda telah dibekali dengan mencontek. Banyak teman
saya yang merokok karena kasus seperti ini.
3 . tahu tapi pura-pura tidak tahu. Sudah tau bahwa hal
tersebut salah tapi masih dilakukan. Itulah yang saya maksud. Anda bisa
menemukan sendiri contoh-contohnya karena banyak sekali
Dari banyak sekali penurunan yang saya paparkan diatas,
sudah jelas bahwa kita harus merubah, kita harus berubah. Perubahan tergantung
pada diri kita sendiri. Cara untuk berubah mempunyai cara yang berbeda di tiap
individu. Jika bukan kita lalu siapa lagi? We can do anything as long as we don’t
give up “ kita bisa melakukan apapun selama kita tidak menyerah”.
Komentar
Posting Komentar