Kejamnya dunia pendidikan 2012
Kejamnya dunia pendidikan 2012
Tahun 2012 merupakan sebuah tahun dimana efek dari era
globalisasi lebih terasa dari tahun-tahun sebelumnya khususnya pada bidang
pendidikan. Semakin tingginya ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh para
guru, membuat pelajar harus memperoleh yang lebih tinggi pula. Meskipun dengan
ilmu yang tinggi bisa meningkatkan pendidikan di Indonesia. Namun, cara
peneraman pengajaran dengan ilmu yang tinggi ini menjadi masalah yang amat
memupuskan dunia pendidikan.
Pada ilmu-ilmu yang dikuasai oleh murid, terdapat ketidak
seimbangan level dalam pemahaman kualitas individunya. Maksudnya, setiap
pelajar memiliki kemampuan berbeda khususnya bagi pelajar yang belajar di
daerah pedesaan. Dimana pekerjaan lebih dominan dibandingkan dengan pendidikan.
Meskipun seperti itu guru harus membera ilmu yang berat-berat itu karena
tekanan dari kurikulum masa kini, KTSP. Murid yang tidak bisa mengikuti
perkembangan kurikulum KTSP ini akan diterjatuh. Padahal kalau dibandingkan
dengan tahun-tahun yang dulu-dulu, pelajaran yang ditempuh murid adalah
pelajaran yang memang seharusnya belum waktunya untuk diajarkan. Intan contohnya,
dia adalah anak perempuan kelas 2 yang harus belajar dengan keras demi
memperoleh cita-cita yang ia inginkan. Meskipun dia belum bisa menulis dengan lancer,
namun dia tetap semangat belajar. Nilai pun tak menjadi oleh orang tua Intan. Karena
sebenarnya hal yang terpenting dalam belajar adalah proses itu sendiri. Dengan adanya
proses yang baik maka akan tercipta hasil yang terbaik. Namun pemerintah belum
bisa merealisasikan prinsip ini.
Hal serupa pun dialami oleh guru, sebab guru kesulitan dalam
mengembangkan ilmu yang diajarkan. Terutama, guru yang tidak mau mengikuti
perkembangan murid. Guru harus selalu update dalam hal ilmu agar tidak
ketinggalan. Kompetisi yang semakin tinggi membuat para guru selalu menekan
murid agar bisa lolos dari tekanan nilai pemerintah. Meskipun, guru tersebut
mengetahui bahwa kemampuan dari murid mereka belum bisa menggapai
kompetensi-kompetensi itu, guru itu akan berusaha semaksimal mungkin dengan memberi
jam tambahan kepada murid. Baik secara gratis maupun komersial. Itu pun tidak
semua murid bisa menerimnya. Terkadang juga beberapa murid masih enggan untuk
diberi jam tambahan. Alasanya karena sudah capek setelah seharian belajar
disekolah. Kemudian sekarang siapa yang harus disalahkan? Entah.
Pendidikan kasta mulai terukir di pendidikan 2012. Dengan adanya
RSBI dan sekolah-sekolah yang bertaraf internasional menjadikan pembeda antara
sekolah mewah dengan regular. Beberapa orang mengatakan bahwa ini adalah kekejaman,
namun beberapa orang juga mengatakan bahwa ini adalah keuntungan. Dilihat dari
jenis apa yang mereka ungkapkan saya bisa menyimpulkan bahwa untung ruginya
pendidikan kasta itu tergantung pada tempat dan kualitas dari sirklus kasta
tersebut. Jika disebuah kota dimana seluruh sekolah yang sebenarnya tidak
memiliki kompetensi untuk menjadi sekolah bertaraf internasional namun masih
memaksakan kehendak. Inilah yang akan menjadi pendidikan kasta yang amat
merugikan. Namun apabila disebuah kota dimana sekolah-sekolah yang bertaraf
internasional memang benar-benar mampu, maka akan sangat menguntungkan. Sebab dengan
begitu tingkat kesulitan dan tingkat kepintaran bisa menjadi pilihan bagi tiap
individu.
Kejamnya pendidikan 2012 memang terkadang memberikan nilai
positif, namun terdapat nilai negatif yang jumlahnya tidak sedikit dan harus
diperhatikan.
Komentar
Posting Komentar