Macam-Macam Tes, Validity, Reliability
English Testing
Test / ujian adalah kumpulan pertanyaan atau sitiuasi yang
didesain untuk mempertunjukan tentang apa yang diketahui oleh siswa atau yang
bisa ditunjukan di suatu tempat
Kind of Test :
1.
Placement tests ( tes penempatan ) : tes yang
digunakan untuk menyedeiakan informasi yang akan membantu dalam penempatan
pelajar di level yang sesuai dengan kemampuannya.
2.
Diagnostic test : test yang digunakan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan pelajar, juga digunakan untuk mengexpose
kesulitan-kesulitan siswa. Contoh : tes grammatical eror
3.
Achievement tests : tes yang digunakan untuk mengetahui
siswa yang dihubungkan dengan syllabus yang mereka ikuti. Contoh : UN, ujian
harian, quiz, etc.
4.
Proficiency test : tes yang digunakan untuk
melihat kemampuan orang dalam sesuatu yang didapatkan dari latihan-latihan yang
mereka lakukan. Contoh : TOEFL, IELT, test kerja, etc.
Berdasarkan pendekatannya ( approaches ) tes dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1.
Direct test :tes yang dilakukan dengan langsung
mengarah pada objek yang dituju dengan memperformkan secara langsung tes yang
diujikan misal speaking , langsung berbicara.
Kelebihan Direct test :
-
Mengerti kemampuan siswa lebih akurat
-
Mengerti kelemahan siswa
Kekurangan Direct test
-
Tidak meliputi semua komponen
-
Membutuhkan waktu lebih banyak
-
Kelemahan tergantung pada tipe test
2.
Indirect test : test yang berusaha untuk
mengetahui mengukur kemampuan pokok yang kita tertariki dengan tidak langsung
berhubungan secara langsung dengan objek yang kita target. Contoh : speaking
test yang menggunakan text bukan berbicara
Kelebihan indirect test :
-
Bisa meliputi banyak aspek
-
Tidak membutuhkan waktu terlalu banyak
Kelemahan indirect test :
-
Tidak mengetahui kemampuan siswa sesungguhnya
Berdasarkan isi dari tesnya, tes dibedakan menjadi 2 :
1.
Discrete point testing : test yang menggunakan 1
elemen / topic pada suatu waktu melalui item per item
2.
Integrative testing : tes yang menggunakan 3
kemampuan / elemen / topic yang diujikan dalam 1 waktu
Berdasarkan kriterianya ada 2 :
-
Norm-reierenced : test yang digunakan untuk
mengetahui posisi nilai siswa dari kriteria group yang ada ( temannya )
-
Criterion-referenced testing : tes yang
digunakan untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh siswa disuatu bahasa /
pelajaran.
Berdasarkan metode penilaian test :
-
Objective test : tes yang penilaiannya tidak membutuhkan judgement dalam penentuan
nilai dan hanya ada 2 ketentuan yaitu salah dan benar. Contoh : soal pilihan
ganda
-
Subjective test : sebuah test yang penilaiannya membutuhkan judgement dan terdapat 3
kemungkinan dalam penilaian : benar, lumayan, salah.
Validity
Validity adalah kebenaran, validity test adalah derajat test
yang sebenarnya untuk mengukur apa itu menunjukan sesungguhnya untuk
pengukuran.
Beberapa hal penting dalam validty test yaitu :
-
Validity untuk hasil dari test atau evaluasi
-
Validity adalah derajat bukan valid dan tidak
valid
-
Validity digunakan spesific tidak pernah umum
Type Validity
1.
Content validity : tingkatan dari item test yang
mewakili dari smua contoh dari konteks. Contoh speaking test akan kurang
validity jika hanya membutuhkan jawaban yes atau no
2.
Construct validity : tingkatan test yang bisa
ditunjukan dalam kegunaan yang mengukur kemampuan yang ditujukan untuk
mengukur. EX : direct indirect proved by co-op relation.
3.
Criterion-realated validity : tingkatan dari
performa tes yang dihubungkan dari beberapa nilai siswa ( measure of
performance ). EX : menghubungkan nilai siswa dengan nilai siswa dipelajaran
lain , siswa beda tidak apa-apa
4.
Face
validity : tes yang langsung bertatap muka tergantung pelajarannya. EX : tes
pronunciation tapi tidak bicara langsung / dites secara tatap muka maka tes itu
memiliki tingkat validitas yang rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi validity
1.
Faktor tes itu sendiri :
-
Arahan yang tidak jelas
-
Bahasa yang digunakan susah dimengerti
-
Level tes dan level siswa berbeda
-
Kekurangan pembentukan item tes
-
Gak jelas
-
Tes terlalu singkat
-
Penyusunan tes yang tidak wajar ( susah ke
gampang)
2.
Faktor pelaksanaan dan penilaian : akan lebih
valid jika tidak ada contek menyontek
3.
Faktor respon siswa : meliputi emosi pelajar
sewakyu mengerjakan soal.
Reliability
( keseimbangan selisih nilai) / Kenyataan dari sebuah tes
yang didapat dari menghubungkan 2 nilai.
Reliability Coefficient : konsistensi dari keriliabilitasan
yang dimiliki oleh siswa
Standart Eror of Measurement and True Score
Ketika kita mendapatkan reliability coefficient kita bisa
mengeluarkan pendapat bahwa siswa ini seperti ini tapi kita tidak bisa yakin
bahwa tes ini benar-benar nyata , maka dari itu kita harus melakukan standart
eror of measurement
Scorer Reliability : kereliabilitasan yang dimiliki oleh
penilai
Cara membuat tes agar lebih reliable :
-
Mengambil cukup sampel/contoh
-
Mengikutkan item tanpa membedakan kelemahan dan
kekuatan siswa
-
Tidak membiarkan siswa terlalu bebas ( dalam
topic )
-
Menulis dengan jelas
-
Menyediakan instruksi yang jelas
-
Mengatur tata letak dengan bagus
-
Membuat siswa terbiasa dengan format tes
-
Menggunakan item yang membuat penilaian
seobjektif mungkin
contohnya discrete point sama integrative test apa kang ?
BalasHapusMaksud profil kamu
BalasHapusI want to do what i want to do
Kamu nulis nya i want to do want i want to do
Sangat membantu skali artikelnya, sangat mudah di pahami
BalasHapus