Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Bagaimana Media Massa Merusak Bahasa Indonesia

Ketidakseragaman Istilah Di Media Massa Merusak Bahasa Indonesia Dalam fungsinya sebagai media pendidikan , media massa berkewajiban memasyarakatkan bahasa Indonesia . Media harus menjadi teladan dan pelopor dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, dalam praktiknya, banyak yang mengingkari. Tidak semua media cetak punya acuan dalam pembakuan kosa kata dan istilah . Ketidakseragaman istilah dapat merusak bahasa Indonesia . Demikian benang merah diskusi kelompok tentang Bahasa Media Massa dalam Kongres IX Bahasa Indonesia , Kamis (30/10) di Jakarta. Topik ini menjadi pembahasan paling diminati peserta, dibanding pembahasan topik lainnya. Tampil sebagai narasumber Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia Hendry CH Bangun, Sastrawan dan Redaktur Harian Republika Ahmadun Yosi Herfanda, dan pakar IT dari Universitas Gadjah Mada Roy Suryo. Hendry mengatakan, di dalam organisasi media massa tidak selalu ada fungsi atau peran penyelaras b

kurangnya teladan bagi anak kecil tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar

kurangnya teladan bagi anak kecil tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar Anak kecil merupakan biji yang akan berkembang dan tumbuh menjadi masa depan bangsa Indonesia. mereka membutuhkan pendidikan yang cukup agar dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Tidak hanya dari segi makanan, namun juga harus diberi cukup ilmu. Ilmu yang mereka dapat harus berisikan teladan yang mana bisa mereka tiru, karena pada dasarnya prinsip belajar anak adalah imitation. Jika hal ini disangkutkan kepada bahasa Indonesia kita. Maka kita akan menemukan sebuah masalah yaitu sulitnya ditemukan orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara sempurna Secara keseluruhan para orang dewasa bisa menggunakan bahasa yang baik, akan tetapi tidak semua dari mereka dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Sebab pada saat mereka kecil, bahasa yang mereka tiru dan gunakan merupakan bahasa Indonesia yang kurang benar.  Banyak sekali penggunaan-penggunaan bahasa Indonesia y

kurangnya kesadaran remaja dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar

Gambar
3.1 . kurangnya kesadaran remaja dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuan, para remaja Indonesia banyak yang menggunakan bahasa gaul dan tidak menempatkannya pada tempatnya. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan   sebagai preman.Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak pada tempatnya ini dapat disebut dengan bahasa yang tidak baik. Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah (Kalteng) Drs Sumadi MHum mengatakan, penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan remaja sudah dalam tahapan mencemaskan karena tidak digunakan secara baik dan benar.                  "Berdasarkan kenyataan, penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan remaja sudah dalam tahapan mencemaskan. Salah satu pen